Kamis, 13 Oktober 2011

Tong samchong seorang muallaf

Blog Entri
Ternyata Ulama Tong Sam Cong yang hidup di zaman Dynasty Tang ( 618 – 907 M ) setelah Nabi Muhammad SAW ( 570 – 633 M ) adalah seorang Muslim/ Islam, bukan pengikut Buddha/ Nabi Gautama seperti anggapan sebagian orang. Minimal ada 3 alasan yang menguatkan argumen bahwa beliau adalah seorang Muslim/ Islam yang Taat lagi Soleh, sehingga rela bersusah payah selama 17 tahun mengembara untuk menjemput Kitab Suci di Barat setelah mendengar berita dari para pedagang jalur sutera ( Jalur perdagangan sutera telah berlangsung sebelum Masehi ).

    Pertama :  Wilayah Barat / She Thien itu Arab, Sedangkan India / Thien Tok Itu Selatan, dan perjalanan 17 Thn mencari kitab suci itu dari Timur ( Propinsi ZheJiang ) ke Barat Lewat Ta Li Muk Phen Ti / Se Chou Ce Lu / Jalur Sutera ( XinJiang di Wilayah Barat daratan Cina ), perjalanan ini dilakukan setelah pemuda alim tersebut / Tong Sam Cong mendapatkan kabar berita dari para pedagang lintas Benua / para pedagang jalur sutera membawa berita bahwa diBarat sana telah / baru turun kitab suci maka berangkatlah beliau dari tanah kelahirannya / Propinsi Zhejiang / Cina bagian Timur menuju Barat ( tanah Arab ) lewat Gansu lalu ke Xinjiang, di situ ada Fo Yen San / Flamming Mountain / Gunung Api bagian Barat Cina, yang kita ketahui bersama bahwa 99,99 % penduduk Propinsi Xinjiang berAgama Islam / Muslim.
    Kedua :  Jarak Ulama Tong ( Abad ke 7 M ) dan Buddha / Nabi Sidarta Gautama ( 5 Abad SM ) ± 1200 Thn, jadi tidak bisa dikatakan baru lagi sebab sudah lebih dari seribu tahun.
   
    Ketiga : Ajaran Nabi / Buddha Sidarta Gautama sudah masuk ke daratan Cina sebelum Tat Mo Co Su / Bodhi Dharma / Zen yang juga dari India, bukti Tat Mo Co Su ada di kuil ShaoLin gunung SiongSan propinsi Henan. Berarti jalur Cina – India sudah ada sebelum perjalanan Tong yaitu dari arah selatan negri Cina, jadi untuk apa memutar begitu jauh lewat utara baru ke selatan sedangkan alat transportasi dahulu hanya unta, kuda atau keledai. Apakah Tong begitu bodoh?, saya tidak percaya itu.
Adapun hari ini kita membaca / menonton kisah kera sakti pada perjalanan Tong Sam Cong itu hanyalah kisah fiktif yang disuguhkan oleh penulis yang bertujuan menentang / menyindir pemerintahan bangsa Mancuria pada saat itu yang sedang memerintah di Cina.

        Jadi pada cerita kera sakti, ada monyet, babi dan kerbau itu tidak ada sama sekali / bohong besar, dan ingat di Jepang cerita ini menjadi Songgoku / Dragon Ball.                                                     
Malah sekarang diceritakan kera sakti sampai di Amerika, ingat salah satu cara / bentuk penjajahan kebudayaan / sejarah adalah lewat cerita / komik, seperti Sisingamangaraja XII dan Pattimura yang berAgama Islam / Muslim tapi selalu digembar – gemborkan bukan Muslim, demikian juga dengan perlawanan Wong Fei Hung yang Muslim dkk melawan penindasan pemerintahan Mancuria pada bangsa Han di Cina, ini bisa terjadi juga karena kesalahan kita ummat Muslim yang tidak perduli dengan saudaranya yang lain, ini disebabkan pendapat yang salah antara Suku dan Agama ( Assobbiah & Taohid ).

        Di akhir cerita kera sakti tidak diceritakan kitab apa yang diambil / diperoleh, sebab kalau produser mau menceritakan sejarah yang sebenarnya maka akan bubarlah keyakinan non Islam dari Agamanya yang sekarang, dan cerita / film tersebut tidak akan laku terjual sehingga produser Film tidak akan dapat memperoleh keuntungan alias rugi. Sebab umumnya orang Han / Orang keturunan Cina tidak akan tertarik menontonya karena tidak sesuai dengan kepercayaannya, dan Umat Islampun belum tentu akan tertarik menontonnya karena masih ada masalah kesukuan / assobbiah sebab datang dari daerah Timur / Cina bukan dari Barat / Arab, serta masalah ilmu Taohidologi.




by; rosyid